Aku hidup di gua-gua pekat malam, terselimuti kabut abu-abu, tak kenal pagi dan embun. Aku tak berani menantang cahaya karena aku tak seperti kalian semua. Aku terobsesi merah. Merah yang tergenang menganaksungai beraroma ikan segar.
Aku haus
darah.
Aku kupu-kupu hitam bersayap beludru, terbang ke dalam lorong-lorong dan terseret dengan pusaran malam. Ia tak tahu penderitaanku, eranganku, gairahku. Ia menutup semua jendela untuk mengusirku yang terseok kehausan.
Saturday, May 28, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
Selamat yah untuk Bukunya, I LOVE IT :)
Thanks juga sudah meluangkan waktu untuk membaca!
selamat, mbak. cerita Sihir Perempuan bagus sekali!
Terima kasih banyak!
Post a Comment